Pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi mengenai tata cara sholat tahajud. Tapi sebelum itu, terlebih dahulu saya akan membahas sekilas tentang sholat tahajud dan keutamaannya. Perlu diketahui bahwa sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin untuk konsisten dalam mengerjakannya. Sebab, di dalamnya terdapat keutamaan yang sangat besar dari Allah Azza Wajalla. Oleh karena itu, Allah Azza Wajalla berfirman :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودً
“…Dan pada sebahagian malam hari kerjakanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.”
(Surah Al-Isra’ : 79).
Dalam ayat yang lain, Allah Azza Wajalla berfirman :
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
“…Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang kami berikan.”
(Surah As-Sajdah : 16).
Di dalam ayat tersebut, Allah Azza Wajalla menyebutkan sifat-sifat orang-orang yang beriman, yang mana di antara sifat-sifat mereka adalah bangun di waktu malam untuk mengerjakan sholat tahajjud. Mereka meminta kepada Allah Azza Wajalla kebaikan dalam perkara dunia dan akhirat, dalam keadaan takut jika amalan mereka tidak diterima dan takut dengan adzab Allah Azza Wajalla.
Anjuran Untuk Mengerjakan Sholat tahajud
Sekilas dari penjelasan di atas, tentu kaum muslimin sudah mendapatkan gambaran betapa besarnya keutamaan sholat tahajud. Oleh karena itu, sangat banyak dalil yang menunjukkan anjuran untuk melaksanakan sholat tahajud selain dari kedua ayat yang telah disebutkan di atas.
Anjuran tersebut tidak lain disebabkan besarnya keutamaan ibadah tersebut di sisi Allah Azza Wajalla. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam banyak menganjurkan dalam hadits-hadits beliau dan menghasung kaum muslimin untuk mengerjakannya.
Nabi Shallahu Alaihi Wasallam bersabda :
أفضلُ الصَّلاةِ بعدَ الصلاةِ المكتوبةِ، الصلاةُ في جَوفِ الليلِ
“Sholat yang paling utama setelah sholat fadhu adalah sholat di tengah malam (Tahajud).”
(Diriwayatkan oleh Muslim [91163]).
Dalam hadist yang lain, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
عَليكم بقِيامِ اللَّيلِ؛ فإنَّه دَأَبُ الصَّالحينَ قَبلَكم، وقُربةٌ لكم إلى ربِّكم، ومَكْفَرَةٌ للسيِّئاتِ، ومَنْهَاةٌ عن الإثمِ
“Hendaknya kalian melaksanakan sholat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kalian, mendekatkan diri kalian kepada Rabb kalian, menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.”
(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi [5/553] dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Takhrij Misykatul Mashobih [1184]).
Berdasarkan keterangan dari kedua hadits di atas, nampak jelas betapa besarnya keutamaan sholat tahajud. Oleh karena itu, sepantasnya setiap muslim bersemangat untuk mengamalkannya. Terlebih lagi, Allah Azza Wajalla telah menyebutkan sholat malam sebagai salah satu sifat dari orang-orang yang akan masuk ke dalam surga Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh firman-Nya :
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ * آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ * كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ * وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Dahulu mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam, dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar, dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
(Surah Adz-Dzariyyat : 15-19).
Asy-Syaikh As-Sa’dy Rahimahullah menyebutkan dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan firman Allah (كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ) yakni tidur mereka di waktu malam sangat sedikit. Adapun kebanyakan malam , mereka berdiri dihadapan Rabb mereka, berupa sholat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa..” (https://bit.ly/fadhlulsholatlail).
Waktu Melaksanakan Sholat Tahajud
Waktu melaksanakan sholat tahajud bebas, selama masih di malam hari. Adapun kebiasaan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah melaksanakan sholat tersebut dipertengahan malam, atau beberapa saat sebelum pertengahan malam, atau beberapa saat setelah pertengahan malam. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits Abdullah bin Abbas Radhiallahu Anhuma yang menyebutkan bahwa beliau bermalam di rumah Ummul Mukminin Maemunah Radhiallahu Anha yang merupakan bibinya. Waktu itu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam juga bermalam di sana, lalu di waktu malam Nabi Shallallahu bangun melaksanakan sholat malam.
Abdullah bin Abbas Radhiallahu Anhuma menyebutkan dalam hadits tersebut :
فنامَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم حتى انتصَف اللَّيلُ، أو قَبْله بقليلٍ، أو بَعدَه بقليلٍ، ثم استيقظَ
“Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidur hingga pertengahan malam, atau sebelum pertengahan malam, atau beberapa saat setelah pertengahan malam, kemudian beliau bangun…”
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [1198] dan Muslim [763]).
Berdasarkan keterangan hadits di atas, terlihat jelas bahwa waktu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bangun melaksanakan sholat tahajud di salah satu dari tiga waktu :
- Pada pertengahan malam.
- Sebelum pertengahan malam.
- Setelah pertengahan malam.
Hukum Sholat Tahajud
Tidak diragukan bahwa hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah atau sholat sunnah yang sangat dianjurkan dan ditekankan untuk dilaksanakan, bukan wajib. Hal ini sebagaimana yang telah ditunjukkan dalam hadits yang telah disebutkan di atas sebelumnya, di mana Nabi Shallalahu Alaihi Wasallam menyebutkan sholat tahajud sebagai sholat paling utama setelah sholat fardhu (wajib).
Hal ini jelas menunjukkan kalau hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah. Meskipun sunnah, tidak sepantasnya bagi seorang muslim untuk menyia-nyiakan ibadah tersebut jika dia mampu melakukannya. Hendaknya jangan meninggalkan ibadah tersebut tanpa udzur, di sebabkan besarnya keutamaan sholat tersebut.
Al-Imam An-Nawawi Rahimmahullah menukil ijma’ atau kesepakatan para ulama tentang disunnahkannya sholat tahajud. Beliau Rahimahullah berkata :
أمَّا حُكم المسألة فقيام الليل سُنَّة متؤكَّدة، وقد تطابقت عليه دلائل الكتاب والسُّنة وإجماع الأمَّة
“Adapun hukum permasalahan tersebut, maka sholat malam (sholat tahajud) hukumnya sunnah muakkad. Dalil-dalil Al-Kitab (Al-Qur’an), Sunnah, serta Ijma (Kesepakatan) menetapkan hal tersebut.”
(Al-Majmu’ [4/44]).
Tata Cara Sholat Tahajud
Terkait dengan apakah diharuskan tidur sebelum sholat malam atau tidak? Maka jawabannya bukanlah keharusan. Boleh dilakukan sebelum tidur dan boleh juga setelah tidur malam. Hanya saja, kata “tahajud” menunjukkan amalan itu dilakukan setelah tidur malam meskipun sedikit.
Lantas bagaimana jika seseorang melaksanakannya sebelum tidur malam? Apakah sah? Jawabannya sah. Sebab sholat tahajud merupakan sholat malam itu sendiri, hanya beda penamaan saja. Ketika seseorang melakukan sholat sebelum tidur, maka itu disebut dengan sholat malam. Sedangkan ketika dilakukan setelah tidur disebut tahajud.
Adapun tata cara melakukannya, maka sholat tersebut dilakukan per dua rakaat lalu salam. Berapapun banyaknya rakaat sholat malam, hal itu diperbolehkan. Hanya saja, dianjurkan dia salam setiap dua rakaat.
Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan dalam sebagian hadits, di mana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
صلاةُ الليلِ مَثنَى مَثنى، فإذا رأيتَ أنَّ الصبحَ يُدركُك فأَوتِر بواحدةٍ))، قال: فقيل لابن عُمر: ما مَثنَى مَثنَى؟ قال تُسلِّم في كلِّ ركعتينِ
“Sholat malam dua rakaat dua rakaat. Jika engkau melihat fajar sudah hampir tiba, maka berwitirlah satu rakaat.” Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma ditanya ‘Apakah makna dua rakaat dua rakaat?’ Beliau menjawab ‘dia bersalam pada setiap dua rakaat.’
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [1137] dan Muslim [748]).
Adapun tata cara melaksanakannya, tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah dua rakaat lainnya. Hanya waktunya saja yang berbeda, yaitu dilakukan di malam hari sesuai rincian yang telah disebutkan di atas. Adapun terkait niat, maka niat sholat tahajud di dalam hati, bukan dilafazhkan atau diucapkan.
Demikianlah tata cara sholat tahajud yang bisa kami sampaikan pada artikel kali ini. Semoga apa yang disampaikan bisa menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat untuk diamalkan oleh kaum muslimin. Amiin.